#PerempuanMerdeka
JIWA YANG MERDEKA
Oleh:
Ika Nurmaya, S.KM, M.Kes
(Lulusan
Bunda Cekatan#1 Institut Ibu Profesional Regional Gresik)
Perempuan
merdeka bagi saya adalah perempuan yang sadar siapa dirinya, tahu apa bakat dan
potensinya, sehingga ia dapat menggunakan semua itu untuk kemaslahatan dirinya
maupun orang-orang di sekitarnya.
Merdeka, bagi
pribadi saya adalah merdeka dengan mengikuti aturan Allah, suatu pedoman hidup
utama yang merupakan grand teori. Pedoman hidup itu adalah Al Quran dan hadits
Rasulullah Muhammad SAW.
Sebagai anggota
masyarakat maupun anggota keluarga, maka saya juga mengikuti segala aturan,
norma, nilai yang berlaku, namun sekali lagi saya akan Kembali pada pedoman
utama Al Quran dan hadits.
Selama aturan
norma, nilai yang berlaku tidak bertentangan dengan pedoman utama, maka saya
berusaha untuk mematuhinya, namun jika bertentangan maka tidak akan saya
lakukan.
Merdeka justru
tidak bisa dilakukan jika tanpa Batasan, karena kebebasan yang tanpa batasan
justru akan merusak fitrah diri manusia itu sendiri, sebagai makhluk yang
bergantung pada sesuatu. Kebebasan tanpa aturan akan membuat jiwa menjadi kotor
sekaligus merusak fisik serta citra diri
sendiri dan citra keluarga.
Sebagai istri,
saya mematuhi apa yang tercantum dalam pedoman hidup utama Al Quran dan hadits.
Apa yang diperintahkan oleh suami saya, maka sepanjang tidak bertentangan
dengan hal itu, akan saya lakukan, sesuai kebutuhan dan kemampuan kami.
Sebagai Ibu,
saya berusaha belajar terus untuk peningkatan kemampuan pengetahuan saya
sebagai ibu, maupun kemampuan saya mendampingi anak-anak saya.
Dalam hidup
berkeluarga, saya tidak lantas memegang kendali penuh tanpa campur tangan orang
lain. Saya punya berbagai peran dan status. Status saya sebagai istri, membuat
saya memposisikan diri sebagai pelaksana sekaligus pendamping suami. Kami
saling mempelajari potensi masing-masing, berusaha mengerti kelebihan dan
kekurangan lalu saling mendukung untuk keberhasilan menjalankan peran keluarga.
Seperti penari yang berpasangan, maka kami harus saling sigap dan tanggap atas
kebutuhan dan potensi masing-masing, agar kami bisa menari dengan serasi dan
harmoni hingga musik berhenti atau salah satu dari kami dipanggil olehNya.
Begitupula atas
status saya sebagai anak dari orangtua, sebagai ibu, karyawan, anggota
organisasi ataupun anggota masyarakat. Saya berusaha menjalankan berbagai peran
itu dengan belajar untuk saling mengerti, memahami dan memberi dukungan.
Saya punya
idealisme yang kembali lagi pada implementasi pedoman hidup utama. Bagi saya
hidup di dunia hanya sebuah ujian yang akan diterima rapotnya saat di hari
akhir nanti. Siapa yang bersungguh-sungguh melakukan kebaikan, maka ia juga
akan menuai kebaikan itu, entah di dunia ataupun akhirat.
Bagi saya,
keluarga adalah prioritas utama, karena keluarga adalah penyokong utama
kehidupan kita. Apa yang kita usahakan sungguh-sungguh untuk keluarga, insyaAllah juga akan berdampak bagi
anggota keluarga serta masyarakat. Saya memang berkarir sebagai seorang ASN,
tapi saya hanya akan mencurahkan peran saya sebagai PNS hanya pada saat jam
kerja atau saat negara membutuhkan saya.
Selain itu saya tentunya melaksanakan peran-peran lainnya dengan
sungguh-sungguh juga.
Perempuan berhak
untuk menyuarakan apa yang ada dalam pikirannya. Namun penyampaiannya harus
santun dan tetap menjaga norma-norma yang ada. Tidak semua perempuan memiliki
latar belakang yang sama dengan saya. Di luar sana ada banyak perempuan dalam
keadaan terpasung jiwa dan pikirannya karena keterbatasannya. Ada pula yang
memiliki lingkungan keluarga atau tempat tumbuh yang tidak bisa mengutarakan
pemikirannya dengan bebas.
Sebagai
perempuan yang masih bisa menyuarakan pemikiran, kita perlu membantu perempuan
di luar sana yang masih belum bisa merdeka sepenuhnya. Banyak contohnya, ada
yang tidak bisa bebas melakukan ibadah di tempat kerja, ada yang tidak boleh
mengenakan jilbab di keluarganya. Ada yang benar-benar terpasung fisiknya
karena aturan keluarga, hutang, dan lain-lain.
Jika mengenalnya, maka lakukanlah pertolongan
untuk mereka, sebisa diri sesuai bakat dan potensi sendiri. Contohnya jika punya
bakat ngomong, maka munculkan opini dikeluarganya, atau tokoh-tokoh masyarakat
yang bisa menolong perempuan itu. Jika bisa menulis, maka tulislah tentang
keprihatinan tentang hal itu. Jika bisa memasak, gunakan masakan untuk melobi
orang-orang terdekatnya atau berpengaruh yang punya potensi untuk menolongnya.
Jika punya kekuasaan maka gunakan kekuasaan untuk membantunya, agar ia bebas
menggunakan haknya sebagai manusia. Jika punya kelebihan harta, gunakan hal itu
untuk menolongnya bebas dari hal-hal yang menjeratnya. Ada banyak jalan untuk
menolong sesama perempuan.
Saya sendiri
suka membaca dan suka berbagi informasi, maka saya membagikan pengetahuan
bacaan saya untuk membedah suatu buku yang sudah saya baca pada beberapa group
wa. Kegiatan saya ini dapat dilihat di beberapa media sosial yaitu:
1.
Blog: https://ikanurmayamkes.blogspot.com/2020/08/merdeka-berkarya.html?m=1
2.
Facebook: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=3598415806835154&id=100000003115197
3.
Instagram : https://www.instagram.com/p/CEZfcooshQn/?igshid=18hzlvgjji3gu
Saya merasa
sangat excited dan senang sekali berbagi seperti ini. Seakan-akan bertambahlah
energi saya setiap kali berbagi dengan orang lain.
Hal ini juga
yang membuat saya bersama teman-teman membuat group whatsapp Komunitas Bunda
Pembelajar. Komunitas ini belajar berbagai hal yang dibutuhkan oleh anggotanya,
tiap dua minggu sekali selalu ada pembelajaran kulwap, dengan pembicara yang
memang ahli di bidangnya. Komunitas ini juga mewadahi perdagangan diantara
member setiap hari kamis. Intinya segala yang saya pelajari dari Institut Ibu
Profesional berusaha saya aplikasikan di masyarakat melalui komunitas ini.
Komunitas ini
bisa dilihat melalui link berikut :
https://bit.ly/bundapembelajar
Saya berusaha
tumbuh menjadi kupu-kupu yang cantik dan menari diantara bunga-bunga, sehingga
bisa membantu penyerbukan tanaman, untuk kemaslahatan umat yang lebih besar.
Bakti untuk
negeri dari seseorang perempuan yang jiwanya merdeka.
MERDEKA!!
Jiwaku merdeka
karena hanya tunduk dan menghamba pada Illahi Rabbi
Hidup hanya
sekali, buatlah lebih berarti.
#PerempuanMerdeka
#SemestaKarya
Komentar
Posting Komentar